![]() |
Wanita shaliha |
Surga dibawah telapak kaki wanita
Bagi umat muslim, ada sebuah perumpamaan yang membuat wanita terbilang sangat mulia. Dalam sebuah hadist disebutkan jika surga ada ditelapak kaki ibu. Yah, di telapak kaki ibu! Bukan telapak kaki bapak.
Surga merupakan sesuatu yang dipuja-puja kebanyakan umat manusia. Bahkan dalam beberapa kitab suci, surga menjadi sebuah janji kebahagian yang hakiki. Namun siapa sangka, surga yang diimpikan, didambakan, bahkan diperjuangkan seluruh umat manusia itu diibaratkan berada di kaki seorang perempuan.
Perumpamaan tersebut bisa bermakna jika surga tidak lebih mulia dari jasa seorang perempuan, dalam hal ini ibu. Makna lain dari perumpamaan tersebut ialah, kamu tidak akan bisa mendapatkan kebahagiaan yang hakiki tanpa menghormati perempuan.
Meskipun fisiknya lebih lemah dari laki-laki, tapi Tuhan lebih mempercayainya untuk mengandung
Sepertinya kita sepakat, jika struktur otot laki-laki lebih kuat dan lebih kokoh dibandingkan dengan struktur otot perempuan. Secara fisik memang perempuan lebih lemah dibandingkan laki-laki, bahkan secara anatomi organ otak perempuan memiliki volume lebih kecil dibandingkan laki-laki. Hal inilah yang konon membuat perempuan lebih mengedepankan hati daripada logika, berbeda dengan laki-laki yang lebih mengedepankan logika daripada hati.
Perempuan adalah sekolah terbaik bagi penerus generasi
Ada sebuah idiom yang mengatakan jika baiknya peradaban suatu bangsa, tergantung bagaimana karakter perempuannya. Sepertinya kata-kata tersebut menarik untuk kita ikuti ulasannya, Perempuan adalah sekolah pertama bagi generasi bangsa, jika sekolah pertama gagal mendidik generasi, maka besar kemungkinan peradaban suatu bangsa akan tidak karuan.
Di perutnya lah kita dibentuk menjadi manusia, masih tega merendahkan wanita?
Tuhan menitipkan kita di dalam perut seorang perempuan, dari berbentuk segumpal darah, sampai menjadi bentuk manusia sempurna kita mengkonsumsi apa yang dimakan ibu juga. Selama sembilan bulan juga perempuan akan mengalami kesusahan karena masa mengandung, tidur tidak nyenyak, duduk tidak nyaman, berdiri terasa capek. Itulah perjuangan perempuan selama mengandung kita.
Terlebih saat ia hendak melahirkan, semua tenaga ia keluarkan bahkan nyawanya ia pertaruhkan untuk keselamatan anaknya. Bagaimana? Masih mau anggap remeh perempuan? Masih mau menyakiti hati perempuan? Hormatilah dan muliakanlah mereka, sebab hanya seorang raja yang akan memuliakan permaisurinya.
Komentar
Posting Komentar